POST PARTUM

KONSEP DASAR
MASA NIFAS

A. DEFINISI
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali mulai dari partus selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6 minggu.
Nifas dibagi dalam 3 periode :
1. Immediate puerperium : yaitu kepulihan dimana ibu telah dibolehkan berdiri dan berjalan-jalan
mulainya post partum sampai dengan 24 jam.
2. Early puerperium : yaitu mulai dari 1 hari sampai dengan 7 hari post partum.
3. Later puerperium : yaitu mulai dari 7 hari sampai dengan 6 minggu post partum

B. INVOLUSI ALAT-ALAT KANDUNGAN
1. Involusio Uterus
.
INVOLUSI TINGGI FUNDUS UTERI BERAT JENIS

Bayi baru lahir Setinggi pusat 1000 gram
Setelah 1 hari 3 jari bawah pusat 750 gram
5-7 hari Pertengahan pusat symphisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba diatas symphisis 375 gram
6 minggu Bertambah kecil 30 gram


Adalah proses kembalinya alat kandungan ( uterus dan jalan lahir ) setelah bayi dilahirkan sehingga mencapai keadaan sebelum hamil, prosesnya karena :
• Autolysis
• Aktivitas otot
• Ischemia

a. Kontraksi uterus meningkat , 1-2 hari post partum kontraksi uterus menurun, stabil beraturan, after pain ( mules karena pengaruh kontraksi uterus).
b. Ovarium, tidak terjadi pematangan sel telur.
c. Cervix dan vagina
 dalam hari I post partum, ostium eksternum dapat dilalui oleh 2 jari ( pinggir tidak rata / retak ).
 akhir minggu I dapat dilalui 1 jari

2. Lochia
Adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas.
Macam-macam teori, yaitu :
a. Lochea rubra.
Berwarna merah, lamanya sekitar 2 hari, biasanya mengandung darah, salaput ketuban desisua, vernic caseosa, lanugo dan meconeum.
b. Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kecoklatan, lamanya 3 - 7 hari, biasanya mengandung lendir dan darah.
c. Lochea Serosa
Berwarna coklat muda / kekuningan lamanya dimulai dari hari ke 7 sampai hari ke10 mengandung lendir saja.
d. Lochea alba
Berwarna putih, mulai hari ke 14, mengandung leukosit sel epitel, mucosa servic dan kuman yang telah mati, bila terjadi infeksi disebut lochea purulenta, lochea ini akan berbau busuk dan bernanah jika keluarnya tidak lancar disebut lochea statis.

3. Laktasi
Yaitu pembentukan dan pengeluaran ASI, ASI terbentuk dalam sel accini dan terkumpul dalam alveoli. Keluar melalui ductus laktiferus mayor keampula mamae. Disimpan sementara sebelum diisap bayi. keadaan buah dada pada dua hari post partum sama dengan keadaaan pada masa kehamilan hanya mengandung colostrum / cairan kuning, berat jenis 1.030 - 1035. Mengandung protein dan garam euglobin yang mengandung antibodi. Proses pengeluaran ASI yaitu dengan isapan bayi, otot – otot polos dan putting susu terangsang sehingga lobus posterior hypofise mengeluarkan hormon pituitrin (oksotoksin) sehingga otot polos buah dada berkontraksi dan mengeluarkan ASI.

C. PERAWATAN POST PARTUM

1. Mobilisasi
Karena kelelahan, harus istirahat dan telentang selama 6 jam kemudian boleh miring ke kiri-kanan untuk mencegah trombosis dan tromboemboli. Hari ke dua duduk-duduk, hari ke tiga jalan-jalan, hari berikutnya boleh pulang.
2. Diet TKTP
3. Miksi
4. Defekasi, harus ada 3-4 hari post partum
5. Perawatan payudara
6. Laktasi
7. Cuti hamil dan bersalin
8. Pemeriksaan pasca persalinan
9. Nasehat untuk ibu postnatal

D. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN NIFAS
PENGKAJIAN
1. Biodata
Nama, umur, status perkawinan, pendidikan terakhir.
2. Riwayat kehamilan
3. Riwayat persalinan
Tanggal / hari / jam persalinan, type persalinan, lama persalinan, jumlah perdarahan, penyulit persalinan. Jenis kalhiran bayi, BB lahir, apgar score.
4. Keadaan post partum
a. Keadaan umum
b. TV : TD, nadi, respirasi, suhu
c. Buah dada
Konsistensi, putting susu, ASI / colostrum, kelainan, kebersihan.
d. Uterus
Kontraksi, posisi/tinggi fundus uteri
e. Lochia
Warna/jenis, banyaknya, baunya.
f. Vulva
Odema, luka.
g. Perineum
Episiotomi : Ya /Tidak
Jenis, panjang jahitan, tanda-tanda infeksi.
h. Haemorrhoid : ya / tidak
i. Ekstremitas bawah (kaki)
Odema/varices.
j. Ambulasi
k. Diet / nafsu makan
l. Vesika urinaria
 Penuh/kosong
 Tanda-tanda infeksi.
m. Eliminasi BAB / BAK
 Frekuensi dalam 24 jam
 Kesulitan dalam BAK
 Upaya mengatasi
 SC
 Keadaan luka operasi
 Tanda-tanda infeksi
 Bising usus
5. Data psikososial
a. Sedih / cemas.
b. Hubungan dengan keluarga
c. Hubungan dengan bayi
d. Self care :
 Perawatan buah dada.
 Perawatan perineum.
 Perawatan bayi.
6. Keluhan – keluhan

7. Data penunjang
a. Diagnosa medis.
b. Laboratorium.

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Nyeri akut b/d kontraksi uterus setelah persalinan sekunder terhadap trauma proses persalinan dan kelahiran, haemorhoid, payudara bengkak dan involusio uterus.
2. Resiko terhadap infeksi b/d invasi bakteri sekunder terhadap akibat trauma proses persalinan, kelahiran dan episiotomi.
3. Resiko terhadap ketidakefektifan menyusui b/d tidak berpengalaman dan atau payudara membengkak.
4. Resiko terhadap konstipasi yang berhubungan dengan penurunan peristaltik usus (pasca kelahiran ) dan penurunan aktivitas.



DAFTAR PUSTAKA
SUMBER :
• Mochtar , Rustam , Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi dan Patologi I, ( hal. 127 – 129 ), Jakarta 1990.
• Ramie, Agustin, Bahan Kuliah 214 Semester III . 2002 .






































ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU H.S DGN POST PARTUM SPONTAN DI RUANG BERSALIN
RSUD BANJARBARU

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny H.S
Umur : 30 thn
Status : Kawin
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kastela Banjarbaru I, No 14
Tanggal MRS : 3 Juli 2002
No. RMK : 0119 80

2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn SR
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Hub.dgn klien : Suami
Alamat : Jl. Kastela Banjarbaru I, No 14


B. RIWAYAT OBSTETRI
1. Riwayat kehamilan, Persalinan dan nifas sekarang
a) Kehamilan
Klien hamil dg G2 P1 AB0 dg umur kehamilan 36 mgg. HPHT tgl 01 – 10 - 2001 dg TP 08 – 07 - 2002 . ANC dilakukan di praktek dokter dengan jumlah kunjungan + 12 kali. Imunisasi TT lengkap 2x, menurut klien selama memeriksakan kehamilannya tidak ditemukan penyulit kehamilan. Sebelumnya klien menggunakan alat kontrasepsi pil KB, dengan jenis microgynon.

b) Persalinan
 Klien melahirkan sepontan belakang kepala, pada tanggal 4 Juli 2002 jam 06.05 wita. Dengan lamanya kala satu  6 jam, kala dua  30 menit, kala tiga  13 menit dan total lamanya  6 jam 43 menit, dengan jumlah perdarahan kala dua  250 cc, selama persalinan tidak ditemukan penyulit.
 Klien melahirkan seorang anak laki – laki, dengan BB 2700 gr, panjang badan 48 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 31 cm. APGAR SCORE 9 / 9 /10.
c) Nifas
Klien mengeluh nyeri daerah episiotomi pada saat bergerak.

2. Riwayat kehamilan, Dan Nifas yang Lalu
G1, P1, AB0
Kehamilan Persalinan
nifas anak
Umur keadaan type penolong tempat keadaan JK BB PB Keadaan
19 bln
ini
Aterm
Aterm Spontan
Spontan Dokter
Bidan RS
RS Baik
Baik P
P 1900
2700 49
48 Normal
normal

C. PEMERIKSAAN FISIK (tgl 4 Juli 2002, jam 14’15 Wita)
1. Keadaan umum
 Kesadaran klien : compos mentis (sadar penuh)
 Tanda Vital : * TD : 110/80 mmhg
* Nadi : 92 x/mt
* Resp : 24 x/mnt
* Suhu : 36 0C
2. Wajah
Tampak pucat, conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, kebersihan gigi dan mulut cukup bersih,
Wajah klien kadang tampak meringis kesakitan, mata tampak cekung.

3. Payudara
Konsistensi ke dua payudara dalam keadaan lunak, puting susu menonjol keluar. Berwarna
coklat kehitaman, kebersihan baik, cholostrum keluar sedikit-sedikit.

4. Abdomen
Keadaan TFU 3 jari dibawah pusat dgn konsistensi keras, Bising usus kurang lebih 5-6
x/mt, kontraksi uterus baik, kebersihan cukup bersih, tidak ada kelainan pada abdomen.

5. Genitalia
 Vulva : tidak ada oedem, varises, tidak ada tanda-tanda infeksi & tidak ada luka.
 Perineum : terdapat luka episiotomi dgn panjang kurang lebih 3 cm, jahitan jelujur, tidak
ada tanda-tanda infeksi, seperti panas, bengkak dan merah . Klien mengeluh
nyeri daerah episiotomi saat bergerak.
 Lochea : warna merah, jenis lochea rubra, bau anyir, banyaknya kurang lebih 50 cc.
 Rectum : tidak ada haemorhoid atau kelainan.

6. Ekstremitas
Tidak ada oedema, varises maupun tromboflebitis, tidak ada kemerahan atau nyeri, tidak ada tanda-tanda infeksi, klien belum dapat menggerakkan ekstremitasnya secara penuh dan belum dapat memenuhi kebutuhannya sendiri secara mandiri.


D. KEBUTUHAN BIOLOGIS
1. Nutrisi
Dirumah
 Makan : Nafsu makan baik, tidak ada disfagia, frekwensi makan 3x/hr, porsi makan 1
piring, dengan komposisi nasi, lauk pauk dan sayur mayur.
 Minum : Klien minum biasanya 7-8 gelas/hr. Jenis yang disukai air putih.
Di RS
 Makan : Nafsu makan baik, klien makan teratur 3x/hr, tidak ada disfagia. Diet NB
TKTP , porsi makanan yg dimakan kadang ½ porsi kadang 1 porsi.
 Minum : Klien minum 6 - 7 gelas/hr, jenis air putih.

2. Eliminasi
Dirumah
 BAK : Frekuensi 4-5x/hr, jumlah 500-750 cc/hr. Warna kuning muda, tidak ada
masalah/kesulitan.
 BAB : Frekuensi 1x/hr. Konsistensi padat, tidak ada masalah.
Di RS
 BAK : 6 jam pos partus klien BAK spontan jumlah 50 cc, warna kuning ,
tidak ada masalah.
 BAB : Selama di RS klien BAB 1x, konsistensi padat, warna kuning tua, tidak ada
konstipasi / diare atau masalah.

3. Aktifitas / latihan
Dirumah
 Semua aktifitas sehari-hari dilakukan klien secara mandiri, tidak dibantu oleh keluarga.
Di RS
 Sebagian aktifitas sehari-hari klien dibantu oleh keluarga, seperti : ke kamar mandi, klien mengeluh tubuhnya masih terasa lemah dan luka jahitan masih terasa nyeri bila bergerak.

4. Tidur / istirahat
Dirumah
 Lama tidur malam kurang lebih 8 jam / hr, klien kadang - kadang saja tidur siang +1-2 jam. Tidak ada masalah / kesulitan.
Di RS
 Klien tidur malam kurang lebih 4-5 jam/hr, klien mengatakan sering terbangun pada malam hari bila merasa nyeri pada luka episiotomi.

5. Perawatan Diri
Dirumah
 Personal hygiene terjaga baik dan dilakukan secara mandiri. Mandi 2x/hr ( pagi dan sore ),
Sikat gigi 2x/hr, keramas 2-3 x/mg, ganti baju 2x/hr.


Di RS
 Hari pertama post partum klien hanya di seka oleh keluarga, gosok gigi 1x/hr, vulva
hygiene baik.
 Perawatan payudara :klien sudah memahami & sudah mengerjakan perawatan payudara dan klien mulai menyusui anaknya.
 Perawatan bayi : klien sudah bisa mengerjakan sendiri perawatan bayinya seperti mengganti popok dan menyusukan bayinya.
 Perawatan ambulasi : klien dapat memahami & belum bisa mengerjakannya setelah 6 jam post partus, karena klien masih merasa lemah
 Vulva hygiene : klien sudah memahami tapi belum bisa mengerjakan sendiri vulva higiene.

E. KEBUTUHAN PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL
 Respon ibu terhadap kelahiran anak : kelahiran diharapkan, klien bahagia dan dapat menerima-
nya dengan baik.
 Respon pasangan : suami tampak sangat bahagia dengan kelahiran anaknya.
 Hubungan sosial dengan keluarga, teman dan masyarakat baik, terbukti dengan klien selalu ditemani dan ditunggu oleh keluarga dan tetangganya.
 Kebutuhan spiritual : klien tidak dapat mengerjakan ibadah sholat maupun ibadah wajib lainnya dikarenakan saat ini klien dalam keadaan nifas.

F. LABORATORIUM /PENGOBATAN
 Infus D5% 20 tts/mnt
 Amoxillin 500mg 3x1
 Parasetamol 500 mg 3x1










ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1








2








3 DS :

DO :






DS :

DO :






DS :
DO:




Klien mengatakan nyeri daerah luka jahitan
TD : 110/80 mmhg
Nadi : 92 x/mnt
Resp : 28 x/mnt
Perubahan pada pola tidur
Muka klien pucat
Raut wajah tampak kesakitan bila bergerak

Klien mengatakan sulit untuk tidur / istirahat
Klien mengatakan tidur malam hanya 4-5 jam
TD : 110/80 mmhg
Nadi : 92 x/mnt
Muka klien pucat
Mata klien tampak cekung



-
- Inkontinuitas jaringan sekunder terhadap
Episiotomi






Nyeri sekunder terhadap episiotomi







Tempat masuknya organisme sekunder akibat episiotomi Perubahan kenyamanan







Gangguan pola tidur







Infeksi, resiko terhadap






























RENCANA PERAWATAN

NAMA : NY H.S
J.KELAMIN : PEREMPUAN
UMUR : 30 TAHUN

NO HARI/TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI





















CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI / TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERKEMBANGAN
1











2










3 Jum’at,
25 – 04 – 03










Jum’at,
25 – 04 - 03









Jum’at,
25 – 04 - 03 I

II






III




S : - Klien mengatakan nyeri mulai berkurang dan hanya kadang kadang timbul
O : - klien tampak tenang dan rileks
- klien tidak meringis lagi
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
I : 3. mengatur posisi yang nyaman bagi klien
5. melanjutkan pemberian obat anti hipertensi captopril 25 mg
6. melakukan observasi tanda vital


S : - Klien mengatakan mengerti dengan cukup jelas dan menerima kondisi dari penyakitnya
O : - Klien tampak tenang dan rileks
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
I : 4. melibatkan klien dan keluarga dalam tiap perencanaan dan perawatan yang diberikan sehari hari



S: - Klien dapat secara mandi melakukan perawatan dirinya
O : - Klien tampak bersih dan mandi sendiri
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
















CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI / TANGGAL DIAGNOSA C A T A T A N P E R K E M B A N G A N
1












2








3 Jum”at
5 Juli 2002











Jum”at
5 Juli 2002







Jum”at
5 Juli 2002 S : Klien mengatakan masih nyeri bila berjalan
O : TD 120/80 mmhg, nadi 88 x/mnt, Resp 24 x/mnt
Pola tidur tidak terganggu lagi
Raut wajah tampak kesakitan bila berjalan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi a,b,c, & d
I : a. Kaji lokasi/type nyeri
b.Berikan waktu kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya
c.Anjurkan klien menggunakan teknik manajemen stres
d.Berikan analgetik sesuai indikasi parasetamol 500mg 3x1
E : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang dan jarang sekali terasa


S : Klien mengatakan pola tidur tidak terganggu lagi
O :TD 120/mnt mmhg, Nadi 88 x/mnt,Resp 24 x/mnt
Mata klien tidak tampak cekung lagi
A : Masalah teratasi
P : -
I : -
E : -


S : -
O : Tidak tampak tanda-tanda peradangan
A : Masalah teratasi / tidak terjadi infeksi
] : -
E : -

date Kamis, 06 Mei 2010

0 komentar to “ ”

Leave a Reply: